Mengeringnya Danau Tiberias :
Danau tiberias merupakan danau air
tawar yang berada di antara dataran tinggi bagian bawah dari wilayah suriah dan
dataran timur galilie palestina dan garis pantai yang membentang sepanjang 53
km dengan luas 166 km² dan kedalaman danau ini mencapai
46 m. dan secara geografis danau Tiberias berada di wilayah suriah dan
palestina yang sekarang di kuasai oleh negara Israel.
Danau ini terletak pada posisi
211.315m di bawah permukaan laut dan merupakan danau air tawar paling rendah di
dunia dan peringkat kedua terendah adalah danau laut mati yang memiliki rasa
asin.
Danau tiberias ini juga merupakan
sumber utama kebutuhan air bersih bagi negara palestina dan Israel. Selain itu
merupakan lokasi yang penting bagi para menganut agama samawi. Kini di sekitar
danau tiberias di bangun sebuah kawasan elit bagi militer dan pemerintahan
Israel untuk berbagai property seperti tujuan wisata orang barat yang di
lengkapi dengan berbagai fisilitas maksiat dan hiburan malam. Namun kini
pemerintahan zionis Israel mulai panic di karenakan kebradaan air danau yang
mulai mengering.
Bahkan SAVETHEKINNERET.COM
memberitakan bahwa pemerintah Israel memberikan peringatan kepada seluruh warganya
sebagai berikut :
Danau kinneret ( Tiberias ), waduk
utama air bersih Israel semakin mongering! Bertahun-tahun curah hujan di bawah
rata-rata dan telah mengakibatkan level air di bawah “garis hitam”, dan air
tidak akan dapat di pompa lagi tanpa mengakibatkan kerusakan cukup parah pada
apsokan air secara keseluruhan, meskipun ada rencana untuk membangun pabrik
desilinasi, ia tidak akan bisa beroprasi selama beberapa tahun kedepan sehingga
menjadi tugas kita bersama untuk menghemat air!”.
Sejak tahun 2004 pemerintah Israel
membuat garis hitam dan merah untuk memmantau debit air danau tiberias. Sungguh
sangat mengejutkan sejak tahun 2004 hingga sekarang danau ini telah mengalami
penyusutan yang sangat signifikan dan di perkirakan danau ini hanya kan
bertahan hingga tahun 2022 dan akan mengering sepenuhnya.
Berikut adalah gambaran dari kondisi
danau TIberias saat ini :
Mengeringnya sungai Eufrat :
Seperti yang telah di sabdakan oleh Rasulullah SAW “ hari
kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai eufrat mongering dan menyingkapkan ‘gunung
emas’ yang mendorong manusia berperang, 99 dari 100 0rang akan tewas (dalam
pertempuran) dan setiap dari mereka bekata ‘mungkin akulah satu-satunya yang
akan tetap hidup’.”(HR bukhari).
Dalam riwayat lain juga Rasulullah SAW bersabda :
“ Segera sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung
emas), maka siapapun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil
apapun darinya” (Imam Abu Daud juga meriwayatkan hadist yang sama).
Di Hadist itu Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa sungai
yang mengalir di 3 negara besar yaitu Turki, Suriah dan Irak itu pada waktunya
nanti akan menyingkapkan suatu hal yang besar berupa Gunung Emas. Dan dalam
kitab Al-Burhan fi alamat Al Mahdi akhir zaman di ungkapkan bahwa mengeringnya
sungai itu juga menjadi pertanda kedatangan Imam besar Al-Mahdi.
Sungai Eufrat yang dalam Bahasa arab di kenal juga dengan
nama Al-Furat yang berarti air paling segar, sungai ini mengalir dari Timur
laut Turki. Sungai ini membelah
pegunungan toros lalu melewati negara suriah di kota jarablus, dan irak di kota
Al-Bukmal dan bertemu sungai tigris di Al-Qumah yang bermuara di teluk arab. Panjang
sungai ini mencapai 2,375 Km dan 2 anak sungainya kini juga telah mongering yaitu
sungai Al-Balikh dan Al-Khabur.
Berikut kondisi anak sungai Eufrat saat ini :
‘‘Sungai itu membelah pengunungan Toros, lalu
melewati Suriah di kota Jarablus, melewati Irak di kota al-Bukmal, dan bertemu
Sungai Tigris di Al-Qurnah yang bermuara di Teluk Arab,’’ ujar Dr Syauqi.
Panjang sungai itu mencapai 2.375 kilometer. Dua anak sungainya, yakni
Al-Balikh dan Al-Khabur sudah mengering.
Pada saat Nabi Muhammad memprediksi akan
sungai eufrat melalui sabdanya. Wilayah subur di daerah mediterania itu masih di
kuasai oleh 2 kekuatan besar yaitu kerajaan Persia dan Bizantium. Sungai Eufrat
merupakan garis wilayah/ batas alami dari kedua kerajaan tersebut. Selain berada
di kawasan Suriah dan Iran, kekuasaan Persia ternyata juga mencakup wilayah Yaman
hingga ke daerah sekitaran laut merah, sedangkan Bizantium mencakup sebagian
Suriah (bagian utara) dan Turki hingga ke wilayah Eropa.
Seiring perkembangan zaman, dengan kebangkitan Islam dan
bersatunya daerah-daerah di Arab, dua kekuasaan besar itu mau tidak mau menjadi
terpengaruh. Islam menjadi kekuatan baru dan mulai menunjukan taringnya pada
masa Khalifah Abu Bakar. Gesekan pun mulai terjadi. Persia maupun
Bizantium tidak bisa lagi menganggap enteng kekuatan negara Islam.
Kaisar
Persia sempat mengirimkan pasukan untuk menyerang Madinah. Bizantium juga
menyerang kawasan utara kekuasaan negara Islam, yang mengakibatkan terbunuhnya
Jenderal Muslim, Zaid bin Haris.Pasukan Islam mulai menggenggam kemenangan pada
masa Khalifah Umar bin Khattab. Saat itu, kekuatan negara Islam berada d iatas
dua kerajaan besar yang sudah ada sebelumnya itu. Selama 10 tahun, beragam
pencapaian dalam dunia militer didapatkan.Pergerakan ke Suriah, negara yang
dilintasi Sungai Eufrat, dimulai pada era Umar. Sebagaian daerah yang
sebelumnya dikuasai oleh Bizantium akhirnya berhasil ditaklukkan kekuatan
pasukan Muslim.Sementara itu, Persia merasa khawatir. Mereka sudah kehilangan
kekuatan pada kawasan perbatasn di sebelah barat Sungai Eufrat. Bebeberapa
peperangan pun terjadi antara Kerajaan Persia dan pasukan Muslim. Pada
akhirnya, Persia berhasil tunduk di bawah kekuasaan pemerintahan Islam.
Wilayah
itu kemudian menjadi salah satu bagian penting bagi penyebaran agama dan
peradaban Islam di seluruh dunia. Penaklukan terhadap Persia inilah yang juga
menandai awal mula peradaban Islam di sisi sungai Eufrat.Khalifah Umar bin
Khattab kemudian membentuk wilayah-wilayah administratif untuk memudahkan
proses pemerintahan. Beberapa wilayah itu adalah Makkah, Madinah, Syuriah,
Jazirah (wilayah diantara Sungai Tigris dan Eufrat di Irak), Basrah, Khurasan,
Azerbaizan, Persia, dan Mesir. Setiap gubernur di tempatkan di daerah itu.
Mereka bertanggung jawab pada sang Khalifah. Pada
masa-masa inilah, agama Islam juga menjadi kuat di daerah-daerah tersebut.
Berkat kepemimpinan Umar, Islam sampai saat ini masih menjadi ideologi dan
peradaban penting di daerah sekitar Sungai Eufrat. Namun dalam perkembangannya,
apa yang telah disebutkan Nabi Muhammad sepertinya mulai muncul.
Berbagai polemik soal ketersediaan air dari
sungai tersebut selalu mencuat di antara tiga negara yang dilaluinya.
Pembangunan DAM selalu menjadi permasalahan bagi negara-negara tersebut.
Pembuatan DAM di Turki berpengaruh pada debet air yang mengalir di Suriah.
Pembuatan DAM di Suriah akan mempengaruhi air
yang sampai di Irak. Meskipun belum sampai pada tahap peperangan, tetapi
perdebatan soal air ini masih saja terjadi. Banyak orang mulai khawatir, bahwa
prediksi Nabi Muhammad pada akhirnya menjadi kenyataan.
Tanda-tanda itu telah disebutkan dalam hadis
di atas, yakni Sungai Eufrat menjadi kering dan terjadi peperangan setelahnya.
Kekhawatiran ini tampak dari banyaknya laman-laman yang mengungkap tanda-tanda
akhir zaman terkait dengan keringnya sungai yang berakhir di Teluk Persia itu.
Dengan kedua bukti di atas adalah merupakan tanda-tanda kedatangan dajjal dan Imam Al-Mahdi.
Sebagai penutup mari kita berdoa agar kita di beri keselamatan oleh Allah SWT dari fitnah besar Al-masih Ad-Dajjal
Aamiiin
BalasHapus